Welcome to robisatriawan.blogspot.com

Thursday, July 10, 2014

Ruang fotocopy Akpar Mataram

Ruang fotocopy Akpar Mataram







gambar diatas adalah ruang fotocopy yang dimiliki oleh kampus Akpar sendiri, tempat ini disediakan untuk membantu dosen ataupun mahasiswa dalam kelancaran proses belajar maupun keperluan lain.
ruang ini juga dikelola oleh pegawai yang ramah pula, jadi tidak tanggung-tanggung mahasiswa banyak yang memfotocopy bahan pelajaran atau materi nya.
ruangan ini juga bersih dan tertatarapi segala macam peralatannya.

Ruang Restoran AKPAR

Restoran AKPAR


AKPAR juga memiliki restoran sebagai tempat praktek mahsiswa, Ruangan ini di gunakan untuk praktik cara operasional kerja waiter/ waitris dalam melayani tamu yang datang dan menyet up meja yang benar.
ruangan ini juga  dilengkapi dengan AC agar mahasiswa nyaman saat praktek

Cafe AKPAR Mataram

Cafe AKPAR Mataram


KANTIN AKPAR merupakan tempat mahasiswa/wi akpar membeli baik makanan maupun minuman, kantin akpar juga tdk hanya menjual makanan dan minuman saja, kantin akpar juga menyediakan jajan spt; donat, lumpian, dan kantin akpar juga menyediakan rokok bagi orang yang mengkonsumsi rokok.
    Kantin akpar memberikan pelayanan yang ramah tamah kepada siapapun yang datang baik tujuan berbelanja maupun keperluan lain nya.Bangunan kantin akpar tdr telalu besar, sederhana namun suasana yang aman dan bersih.

CCTV taman AKPAR

CCTV taman AKPAR

CCTV Kampus AKPAR Mataram, taman kampus AKPAR mataram sudah di lengkapi dengan CCTV yang terdapat di samping area parkiran.
CCTV ini berfungsi guna mengantisipasi hal-hal yang tidak di inginkan, juga sebasgai perlengkapan daripada kampus AKPAR.

Wednesday, July 9, 2014

Pendaftaran di AKPAR Mataram

Syarat Pendaftaran
1. Mengisi formulir pendaftaran
2. Menyerahkan foto copy STTB SLA sederajat
3. Pas foto hitam/putih ukuran 2x3: 4 lembar, 3x4 : 4 lembar
4. Membayar uang pendaftaran Rp.200.000

Waktu Pedaftaran
1. Pendaftaran dimulai bulan mei 2013
2. Pkl. 08.00 s.d pagi-17.00 sore
3. Buka setiap hari kerja kecuali hari minggu
Metode Tes
1.  Tes Interview
2. Tes Tulis

FOTO COPY AKPAR MATARAM

  

       Kampus akpar mataram juga menyediakan tempat untuk memfoto copy kertas. biasanya mahasiswa datang keruangan tersebut untuk memfoto copy tugas, bahan untuk pembelajaran dan lain-lainnya. prospek kedepan ruangan foto copy juga akan menjual berbagai macam alat tulis seperti bulpen, pensil, penggaris, buku, dll.

TAMAN AKPAR MATARAM







Taman kampus Akpar Mataram
   taman kampus mataram memiliki pemandangan yang indah, rumput yang hijau dan bunga-bunga yang beranekaragam serta indah. serta disamping itu dapat di gunakan untuk event-event tertentu.
 Taman yang luas ini menambh keindahan akpar mataram.
serta bermanfaat juga jika ada acara acara..

BENTUK KERJASAMA AKPAR MATARAM

PARIWISATA INDUSTRI JASA PALING MAJU DI DUNIA
Pariwisata merupakan industri jasa yang mengalami perkembangan paling pesat didunia terutama mulai paruh kedua abad ke -20 dan semakin maju pada awal abad ke-21 ini. Kemajuan tersebut terjadi karena pariwisata sebagai sektor multi flier effect mampu membangkitka sektor lain untuk berjalan sering dalam memberikan jasa pelayanan manusia.























Pariwisata berhubungan dengan seluruh aspek kehidupan manusia. Intinya pariwisata tidak akan pernah terhenti, dan akan terus berkembang sejalan dengan tingkat perkembangan manusia . Untuk itu pariwisata telah membuktikan dirinya mampu menyerap tenaga kerja terbesar di seluruh dunia.

RUANG DAPUR AKPAR





KITchen Room & Peralatan dan Perlengkapan praktek kitchen
       kampus akpar mataram juga dilengkapin oleh ruangan praktek dari restaurant dan kitchen.
serta telah tersedia alat-alat untuk melakukan peraktek F& B contohnya seperti  frying fan, kompor, cutteleris, dan china ware. untuk ukuran ruangan cukup memadai dapat menampung sekitar 20 orang. pada saat praktek biasanya dilakukan sistem rolling untuk memperlancar operasional praktek.

GEDUNG BARU AKPAR MATARAM


GEDUNG BARU AKPAR MATARAM, S1 PARIWISATA DIMATARAM, AKPAR MATARAM MEMBUKA S1 PERHOTELAN



Akpar adalah salah satu kampus yang membuka program yang bergerak dibidang pariwisata yang memiliki jurusan 1. d3 perhotelan, 2, d3 upw , d1 boga.
Rencananya akpar mataram tahun ini akan menjadi STP mataram. berdasarkan kopertis akapar mataram sudah memenuhi syarat cuman ada beberapa syarat yang masih belum terpenuhi, dibagian administrasi.Pudir 1akpar mataram optimis untuk tahun 2012 akapar harus menjadi STP MATARAM. apalagi gedung yang sedang dibangun disamping musolla dan restaurant akpar mataram memakan biaya sekitar 2 m rupiah. bagunan ini juga menjadi salah satu syarat penting untuk menjadi STP MATARAM.
Gedung ini rencana dibangun bertingkat dan dilengkapi fasilitas lengkap seperti: ball room atau aula, kamar hotel, housekeeping store, office upw, ruang kelas, lab bahasa, lab komputer dan perpustakaan.

Tuesday, June 24, 2014

Topeng Kayu Desa Labuapi


Di setiap sudut Pulau Lombok, Anda sesekali menemui beberapa topeng yang dijual sebagai merchandise. Jika Anda memperhatikan dengan seksama, berbeda dengan topeng pada umumnya, tenyata topeng-topeng tersebut tidak menunjukan ekspresi. Penasaran dengan topeng kayu “ekspresi dingin” tersebut? Anda bisa membelinya dari pembuatnya langsung di Desa Labuapi Lombok.

Tak hanya topeng saja, Desa Labuapi juka menghasilkan barang-barang seni tradisional lainnya. Seperti patung, tempat buah, baki, hiasan dinding, dan lain sebagainya. Anda bisa meilih ratusan jenis karya seni yang mayoritas terbuat dari kayu. Beberapa hasil kerajinan tersebut juga dikombinasikan dengan pecahan kulit kerang atau cukil. Namun yang paling diminati adalah topeng kayu yang tanpa ekspresi tersebut.

Di Desa Labuapi ini, Anda juga bisa menengok proses pembuatan berbagai kerajinan kayu tersebut. Para pengerajin bahkan akan menyambut Anda meskipun hanya sekedar untuk memotret karya mereka. Anda bisa mengikuti bagaimana mereka memahat calon topeng, mengecat sampai finishing sehingga menghasilkan sebuah karya berupa topeng nan unik tersebut.

Beberapa lampau yang lalu, biasanya topeng-topeng tersebut dibuat dari kayu Pohon Mahogani. Akan tetapi seiring berjalannya waktu pohon mahogani menjadi sulit dicari, bahan tersebut diganti dengan kayu pohon lainnya. Seperti Pohon Mangga, Pohon Nangka, atau Pohon Kelengkeng. Bahan-bahan untuk membuat kerajinan tersebut juga tidah hanya berasal dari Desa Labuapi saja. Misalnya kulit kerang atau cukil didatangkan dari desa penghasil cukil, yaitu Desa Lendang Re. Demikian juga dengan bahan-bahan lainnya.

Desa Labuapi sudah menjadi sentra pengerajin topeng dan kerajinan kayu sejak tahun 1995. Krisis moneter yang melanda negara ini pada tahun 1998 pun bahkan tidak mempengaruhi kegiatan desa ini. Bahkan, kerajinan kayu ini mencapai masa jayanya pada era krisis tersebut. Kerajinan kayu Desa Labuapi ini biasanya dipasarkan melalui kolega-kolega yang berada di Pulau Bali. Selain itu, kerajinan dari Desa Labuapi ini juga diekspor ke beberapa negara.

Pusat kerajinan kayu Desa Labuapi ini hanya berjarak 11 Kilometer dari Kota Mataram. Anda bisa mengunjunginya dengan menggunakan kendaraan pribadi. Anda bisa menempuh jalur yang menuju ke Pelabuhan Lembar. Setelahnya, Anda bisa menanyakan pada penduduk setempat. Karena tidak ada tanda jalan yang menuntun Anda ke Desa Labuapi ini.

Masjid Beleq Bayan Lombok

Suasana spiritual Pulau Lombok memang tak jauh berbeda dengan Pulau Bali, Anda bisa mengunjungi berbagai pura di pulau ini. Seperti Pura Narmada, Pura Pangsung, Pura Taman Mayura, dan masih banyak lagi. Namun jika diihat dari aspek masyarakatnya yang mayoritas beragama Islam, dapat dipastikan bahwa kebudayaan Islam juga hadir dan berkembang di Pulau Lombok ini. Anda bisa mengunjungi masjid tertua yang ada di Pulau Lombok, yaitu Masjid Bayan Beleq. Disini Anda bisa menggali sejarah masuknya Islam sekaligus melihat saksi sejarah tersebut, Masjid Bayan Beleq itu sendiri.
Masjid Bayan Beleq terletak sekitar 80 Kilometer dari Kota Mataram. Peninggalan sejarah ini menjadi situs yang dicari oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Tidak tertutup untuk umat Islam saja, Masjid Bayan Beleq terbuka bagi siapa saja yang ingin mengetahui dan mempelajari sejarah Islam di Pulau Lombok. Untuk mencapainya, Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi atau menyewa mobil. Anda bisa menempuh jalur Mataram-Senggigi-Pemenang-Tanjung-Gangga-Anyar-Bayan. Dari Mataram perjalanan akan Anda tempuh sekitar 2 jam.



Masjid Bayan Beleq dibangun di sekitar abad 16 oleh Syeh Gaus Abdul Razak, salah satu penyebar agama Islam di Bayan. Masjid ini dibangun berbentuk persegi, dengan dinding dari bambu setinggi 1,25 Meter. Dibawahnya terdapat pondasi dari batu yang ditata setinggi pinggang orang dewasa. Bagian atapnya berbentuk limas dua tingkat, dibuat dari anyaman daun kelapa. Di bagian puncak disematkan hiasan seperti mahkota. Buntuk atap ini menggambarkan pengaruh dari Hindu Jawa yang ada sebelum masuknya Islam ke Lombok.

Tepat di depan pintu masjid terdapat sebuah gentong, yang di letakkan dan diikat di bawah pohon Semboja. Gentong ini merupakan tempat untuk menampung air wudhu.

Untuk masuk ke dalam Masjid Bayan Beleq, Anda harus membungkuk karena pintu masuknya cukup pendek. Di bagian dalam, lantai masjid hanya berupa tanah. Anda bisa melihat 4 pilar di dalam masjid. Keempat pilar tersebut merupakan simbol dari empat desa yang turut membantu pendirian masjid ini.

Anda juga akan mendapati hiasan berbentuk ikan dan burung di ujung pilar-pilar tersebut. Masing-masing memiliki makna tersendiri. Hiasan ikan melambangkan mahkluk yang hidup di perairan, yang berarti kehidupan bawah atau duniawi. Sedangkan hiasan burung melambangkan kehidupan setelah kematian. Kedua hiasan tersebut mempunyai pesan bahwa setiap umat beriman selayaknya bisa menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat. Selain itu Anda bisa melihat hiasan lain berupa pohon, telur, ayam dan naga yang tergantung di atas mimbar. Di bagian badan naga terdapat tiga ekor burung yang melambangkan Islam Wetu Telu (sebuah aliran Islam masa awal, yang masih ada sampai saat ini).

Selain Masjid Bayan Beleq sebagai bangunan utama, Anda akan menemui enam bangunan lain di sekitar masjid dengan ukuran yang berbeda. Bangunan-bangunan yang juga berdinding bambu tersebut merupakan makam para pendahulu Islam di Bayan. Di sebelah Selatan masjid terdapat empat makam, yaitu makam warga pertama yang memeluk Islam dan makam penyebar ajaran Islam pertama. Di sebelah Utara terdapat dua makam, yaitu makam Syekh Gaus Abdul Razak dan Titi Mas Penghulu.

Setelah puas melihat dan mempelajari sejarah Islam di Pulau Lombok beserta peninggalannya, Anda bisa mengunjungi toko souvenir yang dikelola oleh masyarakat setempat. Toko tersebut terletak tak jauh di depan Masjid Bayan Beleq. Di situ Anda bisa membeli kenang-kenangan berupa miniatur Masjid Bayan Beleq, atau cinderamata tradisional lainnya.

Friday, June 20, 2014

Anyaman desa Beleke Lombok


Desa Beleka Lombok merupakan desa sentra industri yang tertua dan terbesar di Pulau Lombok. Kerajinan yang dihasilkan oleh desa ini adalah pernak-pernik anyaman. Hampir semua penduduknya bermata-pencaharian sebagai pengerajin anyaman. Tak hanya hasil kerajinan mereka sendiri yang dikerjakan, namun penduduk setempat juga membantu menyelesaikan hasil kerajinan (setengah jadi) dari desa lain. Misalnya Desa Penunjak yang terkenal dengan kerajinan tembikarnya.

Jauh sebelum Pulau Lombok dikenal di dunia pariwisata, kerajinan tangan sudah menjadi budaya dan tradisi di Desa Beleka Lombok ini. Akhirnya semenjak 25 tahun yang lalu, hasil anyaman Desa Beleka mulai dikenal dan dipasarkan, dari wilayah lokal menjalar sampai ke internasional. Jika Anda tertarik dengan sebuah souvenir anyaman yang Anda temui di Kota Makasar, Anda bisa singgah sebentar ke Desa Beleka.

Di desa ini, Anda bisa menyaksikan tangan-tangan yang cekatan menganyam rotan. Anda bisa mengamati proses pembuatannya sampai menjadi sebuah souvenir yang berkualitas. Jika tertarik, Anda juga bisa mempelajari dan ikut membuat anyaman seperti para pengerajin tersebut. Siapa sangka ternyata Anda juga berbakat, sehingga Anda bisa membawa oleh-oleh berupa buah karya tangan Anda sendiri.


Jika Anda ingin sekedar melihat-lihat dan berbelanja, Anda bisa mengunjungi Art Shop dan showroom milik Bapak H. Syukron yang terletak tepat di depan SDN Beleka I. Di galeri tersebut, Anda bisa menemui sebagian besar produk anyaman Desa Beleka yang dibuat oleh para pengerajin. Mayoritas hasil anyaman dikumpulkan dan dijual di sini. Anda juga bisa membeli hasil kerajinan tersebut untuk oleh-oleh.

Hasil kerajinan anyaman yang dibuat di Desa Beleka Lombok ini juga bermacam-macam. Seperti pelaratan rumah tangga, hiasan dinding, pernak-pernik dekorasi, dan lain sebagainya yang sebagian besar berbahan dasar Ketak (sejenis Mendong) dan Rotan. Harga yang ditawarkan juga bervariatif dan relatif murah, tergantung dari ukuran dan tingkat kesulitan dalam pembuatannya. Misalnya, Anda bisa membawa pulang sebuah vas bunga atau piring buah dengan harga Rp. 15.000,- hingga Rp. 30.000,- per buah.

Salah satu hasil kerajinan yang menjadi andalan Desa Beleka Lombok ini adalah Cupu. Benda yang satu ini memiliki kaitan sejarah dan budaya masyarakat setempat, yang berpengaruh besar terhadap perkembangan kerajinan anyaman Desa Beleka ini.

Cupu adalah sebuah wadah yang berbentuk bulat, yang biasanya digunakan sebagai tempat tembakau dalam upacara Bendulang. Nama tersebut diambil dari bahasa Sasak yang berarti bundar atau bulat. Dari Cupu yang sederhana ini, kemudian muncul ratusan bahkan ribuan varian. Jadi Anda jangan heran jika menemui sebagian besar hasil anyaman yang berbentuk bulat.

Selain itu Anda juga bisa menemukan Gandek, sebuah tas tradisional khas Pulau Lombok. Tas ini terbuat dari anyaman kulit bambu dengan kayu yang diukir pada bagian tutup dan dasarnya. Seperti halnya tas-tas modern, Gandek juga digunakan untuk menyimpan barang-barang pribadi. Bagi kaum pria Suku Sasak, Gandek dipakai ketika bekerja atau ketika bepergian. Selain itu Anda juga akan menemui hasil kerajinan yang lain seperti kerajinan kayu, Pameje (pisau pendek khas Pulau Lombok), keris, serta kerajinan tempurung kelapa.

Kawasan sentra kerajinan anyaman Desa Beleka terletak sekitar 57 Kilometer dari Kota Mataram. Anda bisa mengunjunginya dengan mengginakan kendaraan pribadi. Anda bisa mengambil rute Cakranegara-Kediri-Praya-Batunyala-Mujur-Desa Ganti. Kemudian sekitar 1,5 Kilometer dari Desa Ganti, Anda akan sampai ke Desa Beleka Lombok.

Gerabah Banyumulek Lombok


Ketika mengunjungi Desa Banyumulek, Anda akan disambut dengan gapura hijau yang bertuliskan “Sentra Kerajinan Gerabah Banyumulek”. Uniknya, ketika melangkah masuk ke area desa, Anda akan menemui sekolah serta kantor-kantor pemerintah yang dihiasi gerabah-gerabah besar pada pagar temboknya. Sehingga kesan Desa Gerabah akan sangat kental terasa. Sekaligus menegaskan bahwa Desa Banyumulek ini adalah sentra kerajinan gerabah.


Di Desa Banyumulek Lombok, membuat gerabah merupakan sebuah kemampuan yang diturunkan dari generasi ke generasi. Keahlian tersebut akhirnya mampu mengangkat perekonomian desa, bahkan menarik pengunjung untuk menyaksikan dan berbelanja gerabah di desa ini.

Di sepanjang jalan desa, Anda akan menemui banyak galeri dan toko di kedua sisi jalan. Pastikan Anda tidak kebingungan akan mengunjungi galeri yang mana, karena banyaknya galeri yang berdiri di desa ini. Namun di antara galeri-galeri tersebut Anda akan menemukan sebuah galeri yang cukup besar. Di galeri besar tersebut Anda bisa menemui bermacam gerabah dengan varian yang lebih lengkap. Mulai dari ukuran, bentuk, warna, motif hiasan, keunikan, sampai fungsi yang bervariatif. Gerabah-gerabah tersebut tentu saja merupakan hasil karya pengerajin gerabah Desa Banyumulek ini. Beberapa diantaranya berupa vas bunga pasir, gentong telur, berbagai bentuk celengan, cas gepeng, adik-kakak ukir asam, kap lampu, hiasan dinding, dan lain sebagainya.

Namun Anda bisa menemui sebuah produk kerajinan gerabah Desa Banyumulek yang khas, yaitu Kendhil Maling. Kendhil yang satu ini cukup unik, karena memiliki desain dan cerita yang berbeda dari kendhil-kendhil biasanya. Kendhil Maling memiliki lubang di bagian dasarnya. Lubang ini dipakai untuk memasukkan air ke dalam kendhil. Seperti cara aneh seorang maling, yang tidak memakai jalan biasa (lewat atap atau lewat jendela, bukan lewat pintu) ketika hendak masuk ke sebuah rumah. Uniknya, desain yang khusus pada Kendhil Maling membuat air tidak keluar dari lubang tersebut saat kendhil diletakkan kembali.


Hasil kerajinan gerabah Desa Banyumulek ternyata sudah merambah sampai ke pasar internasional. Misalnya New Zeland dan beberapa negara di Eropa. Di desa ini, Anda bisa membawa pulang hasil seni tersebut dengan harga yang bervariatif. Tergantung dari bentuk, ukuran, motif hiasan, serta tingkat kesulitan saat proses pembuatannya.

Selain melihat hasil seni yang bewarna-warni tersebut, Anda juga bisa belajar dan ikut serta dalam proses pembuatannya. Anda akan terkejut pada saat peroses awal pembuatan gerabah. Karena para pengerajin tidak pernah menggunakan alat bantu ukur untuk menentukan diameter gerabah. Selain itu, alat-alat yang digunakan terbilang sederhana. Semuanya dilakukan dengan hati. Sehingga para pengerajin gerabah Desa Banyumulek ini mampu menghasilkan hasil seni yang berkualitas dan mengagumkan.

Ketrampilan para pengerajin Desa Banyumulek Lombok ini ternyata didukung oleh alam sekitar. Di sekitar desa, tanah liat dan air yang merupakan bahan baku, sangat mudah untuk didapatkan. Begitu pula dengan bahan pewarnanya. Para pengerajin tersebut biasanya menggunakan bahan pewarna alami, seperti biji asam yang dimasak dahulu. Namum dewasa ini, beberapa pengerajin juga mulai menggunakan bahan pewarna buatan yang bisa diperoleh dari desa tetangga.

Monday, June 16, 2014

Gendang Beleq

Bunyi gendang yang bertalu-talu, mewarnai keseharian hidup di Pulau Lombok. Inilah kesenian gendang beleq, yang menjadi ciri khas Pulau Lombok, sebuah pulau yang menjadi bagian dari provinsi Nusa Tenggara Barat.

Lombok, sebuah pulau seluas 4.700 kilometer persegi, terletak tepat di sebelah timur Pulau Bali. Pulau ini merupakan satu dari dua pulau utama, yang membentuk provinsi Nusa Tenggara Barat. Keindahan alamnya merupakan bagian dari pesona Lombok.
Namun Lombok tidak hanya menawarkan panorama. Pulau ini juga memiliki kesenian yang amat atraktif, yaitu gendang beleq, yang artinya gendang besar. Inilah kesenian yang menjadi ciri khas Lombok, dan mewarnai keseharian masyarakat di pulau tersebut 

Sebagaimana sebuah kesenian musik tradisional, gendang beleq pun memiliki makna yang dalam. Sejak pembuatannya yang diawali dari melubangi kayu, sejumlah sesaji dan doa telah dipanjatkan.

Tidak sembarang kayu bisa dijadikan gendang beleq. Pada umumnya, kayu yang dicari adalah yang ringan namun kuat. Selain itu, kayu yang diambil adalah yang umurnya telah lima tahun, sebab kayu lebih kering. Selesai dipotong dan dilubangi, kayu dipasangi penjangke atau penahan. Ini merupakan alat besi bundar, yang berguna untuk menjaga kayu agar tidak berubah. Tanpa penahan, kayu dapat berubah bentuk, akibat panas.

Kayu juga digores dengan gergaji. Air akan keluar dari goresan tersebut, sehingga kayu tidak pecah. setelah itu, barulah ia dijemur. Kulit kambing sebagai bahan gendang pun, tidak sembarang diambil. Yang bagus adalah yang berumur setidaknya lima tahun. Kulit kambing jantan digunakan untuk gendang lanang atau lelaki.
Kulit kambing betina untuk gendang wadon atau perempuan. Kulit kambing jantan lebih kuat, dan suara yang dihasilkan pun lebih keras. Agar lunak dan mudah dilubangi, kulit kambing yang masih keras direndam dalam air dingin, sekitar 40 menit. Ukuran gendang beleq disesuaikan dengan fungsinya. Gendang untuk tari lebih kecil daripada untuk instrumen, sebab pemainnya memukul dan menabuh gendang sambil menari. Gendang untuk tari pun lebih ringan, hanya dua kilogram. Sedangkan gendang instrumen bisa sampai lima kilogram. Gendang beleq juga dibedakan antara lelaki dan perempuan. Suara yang dihasilkan berbeda, dan inilah yang akan memunculkan bunyi gendang yang amat dinamis.

Tenun Sukerare

Desa Sukerare Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah merupakan salah satu desa penghasil kain tenun terbanyak di pulau Lombok. bagaimana tidak, dari 6700 penduduk sukerare hampir setengahnya berprofesi sebagai penenun. lebih dari 2800 orang penduduk Sukerare aktif sebagai penenun dengan jumlah produksi 12 lembar/pertahun/orang, masing-masing orang rata-rata dalam satu bulan berhasil membuat setidaknya 1 lembar kain tenun dalam satu bulan. angka ini sebenarnya bisa bertambah pada musim-musim tertentu, pada musim panen misalnya, jumlah produksi tenun turun drastis karena kebayakan ibu-ibu yang berporfesi sebagai penenun lebih banyak turun kesawah. namun diluar musim panen produksi tenun drastis bertambah, per orang bisa memproduksi 4-5 kain tenun dalam satu bulan.

 


Masing-masing sentra Industri tenun di Lombok mempunyai produk/motif andalan, begitu juga dengan Desa Sukerare, motif yang menjadi andalan adalah motif SUBHANALE, motif ini biasanya digunakan pada sarung atau songket, dan harganya pun tidak murah berkisar 500 ribu sampai dengan 1,5 Juta Rupiah. mahal ya..?? memang mahal, Anda tidak akan berkata ini mahal ketika Anda tahu proses pembuatannya yang sangat rumit dan detil, kata salah seorang penenun senior, untuk membuat dan menyelesaikan 1 lembar kain dengan motif subhanale bisa menghabiskan waktu hingga 2 minggu jika dikerjakan setiap hari dari pagi hingga sore. tidak hanya itu, untuk membuat motif ini harus melakukan ritual adat seperti berpuasa dan tidak boleh sembarang hari memulai pembuatan kain. hmm rumit dan ribet jg. jadi apa Anda masih berfikir harga seperti yang disebutkan tadi mahal..??

Tertarik untuk memiliki salah satu tenun karya penenun Sukerare? Anda bisa langsung bisa berkunjung ke Desa Sukerare, selain membeli tenun khas Lombok Sukerare Anda juga bisa melihat proses pembuatan tenun dan bertanya-tanya seputar tenun, asalkan jangan tanya nomer celana dalam penenunnya saja ya..?? hehe kidding. Di Desa Sukerare terdapat 15 Artshop dengan katalog lengkap yang dikumpulkan dari para pengrajin setempat, lokasi artshopnya pun tidak sulit untuk dicari, begitu Anda memasuki Desa Sukerare Anda akan langsung melihat ArtShop-artshop berjejeran di kiri dan kanan jalan.

Tradisi Nyongkolan

Nyongkolan adalah sebuah tradisi dimana sepasang pengantin di arak beramai-ramai menuju rumah mempelai wanita. Arak-arakan ini diramaikan dengan aneka tetabuhan alat musik dan kesenian khas suku Sasak. Nyongkolan bertujuan agar warga setempat mengetahui bahwa pasangan tersebut sudah sah menjadi suami istri.



Saat melakukan nyongkolan arak-arakan pasangan pengantin ditemani oleh para tokoh agama, tokoh masyarakat, atau pemuka adat beserta sanak saudara berjalan mengelilingi desa. Yang mengikuti iring-iringan itu menggunakan baju adat Sask yaitu kebaya (baju adat Lombok), kereng (sarung khas Lombok), sanggul (penghias kepala), anting dan asesoris lainnya. Bagi pengiring laki-laki menggunakan godek nongke (baju adat Lombok), kereng poto (sarung panjang khas Lombok) dan sapu (ikat kepala khas Lombok). Dalam tradisi nyongkolan kedua mempelai diibaratkan sebagai raja dan permaisuri yang diiringi oleh pengawal dan dayang-dayang istana. Sebagian dari mereka biasanya membawa beberapa hantaran seperti hasil kebun, sayuran, maupun buah-buahan yang akan dibagikan pada kerabat dan tetangga mempelai perempuan. Bagi mempelai yang melaksanakan prosesi ini sering disebut sebagai “raje sejelo” atau dalam bahasa Indonesia berarti raja sehari. Dalam sebuah ritual pernikahan masyarakat Lombok, nyongkolan adalah bagian kecil ritual yang harus dilakukan oleh sepasang mempelai.

Yang juga menyemarakkan nyongkolan adalah lagu-lagu daerah yang nasional serta penari yang ikut memeriahkan. Untuk pengantin yang berasal dari kaum bangsawan, iring-iringan dilengkapi dengan penabuh rebana atau gendang beleq. Tidak hanya itu, rudat sebagai kesenian dari Timur Tengah dengan menampilkan berbagai gerakan pencak silat juga ikut meramaikan tradisi nyongkolan ini.

Uniknya, ada mitos yang dipercaya oleh warga setempat terkait dengan nyongkolan ini. Menurut kepercayaan yang berkembang, jika nyongkolan tidak digelar setelah prosesi pernikahan maka rumah tangga sepasang mempelai tersebut tidak akan langgeng dan keturunan dari suami istri yang menikah tanpa nyongkolan akan terlahir dalam kondisi cacat. Belum ada yang bisa mengkonfirmasi mitos ini, namun yang pasti hingga kini nyongkolan masih dilakukan dan tak jarang memicu kemacetan beberapa ruas jalan di Lombok. Jika Anda sedang berlibur ke Lombok saat akhir pekan, kemungkinan besar akan menemui beberapa ruas jalan yang ramai karena ada nyongkolan yang sedang dilakukan. Tradisi yang sampai sekarang masih dilakukan ini sangat menarik untuk diabadikan. Apalagi masing pengiring memakai baju adat Sasak serta tari-tarian tradisional yang menarik. Jika Anda penghobi fotografi pasti akan mendapatkan banyak angle foto yang menarik dari berbagai macam seni dan pengiring yang mengikuti arak-arakan ini. nyongkolan menjadi salah satu pelengkap liburan Anda,

Sunday, June 15, 2014

Dusun Sade Lombok Tengah

Dusun Sade

Dusun Sade ,salah satu dusun tradisional yang masih asli. Dusun Sade tepatnya berada di Desa Rambitan, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah.
Rumah-rumah penduduk dibangun dari konstruksi bambu dengan atap dari daun alang-alang. Penghuninya berpencaharian sebagai petani. Jumlah mereka relatif tidak bertambah karena keluarga yang baru menikah kalau tidak mewarisi rumah orang tuanya akan membangun rumah di tempat lain. Disamping arsitektur rumah, sistim sosial dan kehidupan keseharian mereka masih sangat kental dengan tradisi masyarakat Sasak tempo dulu.

Dusun Sade dapat mewakili untuk disebut sebagai Desa Wisata di NTB ,layaknya Desa Wisata di daerah lain. Sebab, masyarakat yang tinggal di dusun tersebut semuanya adalah Suku Sasak. Mereka hingga kini masih memegang teguh adat tradisi. Bahkan, rumah adat khas Sasak juga masih terlihat berdiri kokoh dan terawat di kawasan ini.
Suku Sasak adalah penduduk asli dan mayoritas di Pulau Lombok, NTB. Konon, kebudayaan masyarakat terekam dalam kitab Nagara Kartha Gama karangan Empu Nala dari Majapahit. Dalam kitab itu, Suku Sasak disebut “Lomboq Mirah Sak-Sak Adhi”.
Sedangkan kebudayaan Suku Sasak itu diantaranya terekam dalam rumah adat Suku Sasak. Alasannya, rumah memiliki posisi penting dalam kehidupan manusia, tidak hanya sebagai tempat secara individu dan keluarga secara jasmani, tetapi juga dalam pemenuhan kebutuhan jiwa atau spiritual.
Rumah adat Suku Sasak, jika diperhatikan dibangun berdasarkan nilai estetika dan kearifan lokal. Orang sasak mengenal beberapa jenis bangunan adat yang menjadi tempat tinggal dan juga tempat ritual adat dan ritual keagamaan.

Rumah adat suku Sasak terbuat dari jerami dan berdinding anyaman bambu (bedek). Lantai dari tanah liat yang dicampur kotoran kerbau dan abu jerami. Campuran tanah liat dan kotoran kerbau membuat lantai tanah mengeras, sekeras semen. Cara membuat lantai seperti itu sudah diwarisi sejak nenek moyang mereka.
Bahan bangunan seperti kayu dan bambu didapatkan dari lingkungan sekitar. Untuk menyambung bagian-bagian kayu, mereka menggunakan paku dari bambu. Rumah suku Sasak hanya memiliki satu pintu berukuran sempit dan rendah, tidak memiliki jendela.
Dalam masyarakat Sasak, rumah memiliki dimensi kesakralan dan keduniawian. Rumah adat Sasak selain sebagai tempat berlindung dan berkumpulnya anggota keluarga juga menjadi tempat ritual sakral sebagai manifestasi keyakinan kepada Tuhan, arwah nenek moyang, penunggu rumah dan sebagainya

Perubahan pengetahuan, bertambahnya jumlah penghuni dan berubahnya faktor eksternal seperti faktor keamanan, geografis dan topografis, menyebabkan perubahan terhadap fungsi dan bentuk fisik rumah adat. Hanya, konsep pembangunannya seperti arsitektur, tata ruang dan polanya tetap menampilkan karakteristik tradisional.
Karena itu, untuk menjaga kelestarian rumah adat, orang tua Suku Sasak biasanya berpesan kepada anak-anaknya jika ingin membangun rumah. Jika tetap mau tinggal didaerah setempat, maka harus membuat rumah seperti model dan bahan bangunan yang sudah ada. Tapi, jika ingin membangun rumah permanen seperti di kampung-kampung lain pada umumnya, mereka dipersilahkan keluar dari kampung tersebut.

Pembangunan Rumah
Bahan pembuat rumah adat suku Sasak diantaranya kayu penyanggga, bambu, bedek untuk dinding, jerami dan alang-alang untuk atap, kotoran kerbau atau kuda sebagai bahan campuran pengeras lantai, getah pohon kayu banten dan bajur, abu jerami sebagai bahan pengeras lantai.
Waktu pembangunan, biasanya berpedoman pada papan warige dari primbon tapel adam dan tajul muluk. Tidak semua orang mampu menentukan hari baik. Biasanya mereka bertanya kepada pimpinan adat.
Orang Sasak meyakini waktu yang baik memulai membangun rumah adalah bulan ketiga dan keduabelas penanggalan Sasak yakni Rabiul Awal dan Dzulhijjah.
Pantangan yang dihindari untuk membangun rumah adalah pada Muharram dan Ramadhan. Menurut kepercayaan, rumah yang dibangung pada bulan itu cenderung mengundang malapetaka, seperti penyakit, kebakaran, sulit rezeki dan lain-lain.

Orang Sasak selektif dalam menentukan tempat pembangunan rumah. karena mereka meyakini tempat yang tidak tepat akan berakibat kurang baik, seperti i bekas perapian, bekas pembuangan sampah, bekas sumur, posisi tusuk sate (susur gubug).
Orang Sasak tidak akan membangun rumah berlawanan arah dan ukurannya berbeda dengan rumah yang lebih dulu ada. Menurut mereka, melanggar konsep tersebut merupakan perbuatan melawan tabu (maliq lenget).
Rumah adat Sasak pada atapnya berbentuk gunungan, menukik ke bawah dengan jarak sekitar 1,5-2 meter dari permukaan tanah (pondasi). Atap dan bubungannya (bungus) terbuat dari alang-alang, dinding dari bedek, hanya mempunyai satu ukuran kecil dan tidak ada jendela.
Ruangannya (rong) dibagi menjadi inak bale (ruang induk) meliputi bale luar (ruang tidur) dan bale dalam berupa tempat menyimpan harta benda, ruang ibu melahirkan sekaligus disemayamkannya jenazah sebelum dimakamkan.
Ruangan bale dalem dilengkapi amben, dapur dan sempare (tempat menyimpan makanan dan peralatan rumah tangga lainnya) terbuat dari bambu ukuran 2X2 meter persegi atau empat persegi panjang. Sempare diletakkan diatas, posisi menggantung di langit-langit atap.

Ada sesangkok (ruang tamu) dan pintu masuk dengan sistem sorong (geser). Diantara bale luar dan bale dalem ada pintu dan tangga (tiga anak tangga) dan lantainya berupa campuran tanah dengan kotoran kerbau/kuda, getah dan abu jerami.
Dalam membangun rumah, orang Sasak menyesuaikan kebutuhan keluarga maupun kelompoknya. Pembangunan tidak semata-mata untuk memenuhi kebutuhan keluarga tapi juga kebutuhan kelompok.
Bangunan rumah dalam komplek perumahan Sasak terdiri dari berbagai macam diantaranya Bale Tani, Bale Jajar, Barugag/Sekepat, Sekenam, Bale Bonder, Bale Beleq Bencingah dan Bale Tajuk. Nama bangunan disesuaikan dengan fungsi masing-masing.
Bale Tani adalah bangunan rumah untuk tempat tinggal masyarakat Sasak yang berprofesi sebagai petani. Bale Jajar merupakan bangunan rumah tinggal orang Sasak golongan ekonomi menengah keatas. Bentuk bale jajar hampir sama dengan bale tani, yang membedakan adalah jumlah dalem balenya.
Barugaq/sekepat berbentuk segi empat sama sisi (bujur sangkar) tanpa dinding, penyangganya dari kayu, bambu dan alang-alang sebagai atapnya. Barugaq biasanya terdapat di depan samping kiri atau kanan bale jajar atau bale tani.
Barugaq berfungsi tempat menerima tamu, karena menurut kebiasaan orang Sasak, tidak semua orang boleh masuk rumah. Barugaq juga digunakan pemilik rumah yang memiliki gadis untuk menerima pemuda yang datang midang (melamar/pacaran).
Sedangkan sekenam bentuknya sama dengan barugaq, hanya sekenam mempunyai tiang sebanyak enam buah dan berada di bagian belakang rumah. Sekenam biasanya digunakan sebagai tempat kegiatan belajar mengajar tata krama, penanaman nilai-nilai budaya dan sebagai tempat pertemuan internal keluarga.
Bale Bonder adalah bangunan tradisional Sasak yang umumnya dimiliki para pejabar desa, dusun/kampung. Bale bonder biasanya dibangun di tengah pemukiman atau di pusat pemerintahan desa/kampung. Bale bonder digunakan sebagai tempat pesangkepan/persidangan atas, seperti tempat penyelesaian masalah pelanggaran hukum adat dan sebagainya.
Bale Beleq adalah satu sarana penting bagi sebuah kerajaan. Bale itu diperuntukkan sebagai tempat kegiatan besar kerajaan sehingga sering disebut juga “bencingah”. 
Upacara kerajaan yang dilakukan di bale beleq adalah Pelantikan pejabat kerajaan, penobatan putra mahkota kerajaan, pengukuhan/penobatan para Kiai Penghulu (pendita) kerajaan, tempat penyimpanan benda-benda pusaka kerajaan seperti persenjataan dan benda pusaka lainnya seperti pustaka/dokumen kerajaan dan sebagainya.
Bale Tajuk merupakan salah satu sarana pendukung bagi bangunan rumah tinggal yang memiliki keluarga besar. Bale Tajuk berbentuk segilima dengan tiang berjumlah lima buah dan biasanya berada di tengah lingkungan keluarga santana.
Bale Gunung Rate biasanya dibangun oleh masyarakat yang tinggal di lereng pegunungan, bale balaq dibangun dengan tujuan menghindari bencana banjir. Oleh karena itu, biasanya berbentuk rumah panggung.
Selain bangunan itu, ada bangunan pendukung yakni Sambi, Alang dan Lumbung.
Sambi, tempat menyimpan hasil pertanian. Alang sama dengan lumbung berfungsi untuk menyimpan hasil pertanian
, hanya alang bentuknya khas, beratapkan alang-alang dengan lengkungan 3/4 lingkaran namun lonjong dan ujungnya tajam ke atas.

Lumbung, tempat untuk menyimpan berbagai kebutuhan. Lumbung tidak sama dengan sambi dan alang sebab lumbung biasanya diletakkan di dalam rumah/kamar atau di tempat khusus diluar bangunan rumah.

Nilai-nilai
Jika diperhatikan, pembangunan rumah adat Suku Sasak sebenarnya mengandung nilai-nilai kearifan lokal. Kearifan itu berkembang dan berlanjut secara turun-temurun.
Atap rumah tradisional Sasak didesain sangat rendah dengan pintu berukuran kecil, bertujuan agar tamu yang datang harus merunduk. Sikap merunduk merupakan sikap saling hormat menghormati dan saling menghargai antara tamu dengan tuan rumah.
Arah dan ukuran yang sama rumah adar Suku Sasak menunjukkan bahwa masyarakat hidup harmonis. Sedangkan undak-undakan (tangga) tingkat tiga mempunyai pesan bahwa tingkat ketakwaan ilmu pengetahuan dan kekayaan tiap manusia tidak akan sama. Diharapkan semua manusia menyadari kekurangan dan kelebihan yang dimiliki, kareba semuanya merupakan rahmat Tuhan.
Jadi, rumah merupakan ekspresi pemikiran paling nyata seorang individu atau kelompok dalam mengejwantahkan hubungan dengan sesama manusia (komunitas atau masyarakat), alam dan dengan Tuhan (keyakinan), seperti halnya konsep yang ada pada pembangunan rumah adat masyarakat Sasak.

Peresean Lombok

Salah satu dari banyaknya upacara adat Lombok yang menyimbulkan keberanian dan kejantanan pemuda suku Sasak adalah Peresean. Seni tarung adu ketangkasan dengan menggunakan tongkat penjalin (rotan) dan ende ( perisai ) ini merupakan seni tarung yang memiliki nilai-nilai seni dan filosofi yang tinggi. Upacara Peresean biasanya diadakan pada musim kemarau untuk memohon hujan. Namun seiring dengan perkembangan zaman, Peresean tidak lagi diadakan hanya pada musim kemarau. Kini Peresean kerap diadakan pada perayaan adat ataupun upacara-upacara nasional seperti ulang tahun kemerdekaan , bahkan terkadang diadakan dalam rangka memperingati upacara pihak instansi atau kelompok tertentu.

Selain untuk mengenang legenda Ratu Mandalika,dalam peresean ini juga mengandung nilai adalah bagaimanaseorang pemuda suku Sasak mampu menjaga harga dirinya karena ajang peresean merupakan tempat untuk para pemuda suku Sasak yang memiliki ketangguhan, ketangkasan dan keberanian yang sangat tinggi di hadapan penonton.Dengan di saksikan masyarakat umum , maka petarung sangatlah di tuntut untuk bertarung secara sportif, tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang buruk dan curang. Dengan demikian maka para petrung tersebut akan di pandang oleh masyarakat Lombok sebagai petarung yang punya kemampuan , keberanian dan harga diri.
Upacara Peresea ini juga terkenal dengan nilai-nilai kesakralannya . Pertarungan ini dikenal sebagai upacara dan doa memohon kepada Tuhan agar menurunkan hujan pada musim kemarau. Masyarakat suku Sasak percaya semakin banyak petarung yang mengeluarkan darah dalam pertarungan peresean, maka hujan pun akan segera turun dengan derasnya.


Peresean merupakan seni pertarungan yang dilakukan oleh dua orang laki-laki suku Sasak. Petarung ini biasa disebut “pepadu” dalam istilah peresean itu sendiri. Selama kedua petarung tersebut saling uji ketangkasan, pertarungan akan terus diawasi oleh wasit ( pekembar ). Dalam peresean ,pekembar berjumlah dua orang.yakni pekembar “sedi” (wasit yang mengawasi jalannya peresean dari luar arena ) dan pekembar tengah (wasit yang mengawasi jalannya peresean di tengah arena ). Selama upacara berlangsung inilah para petarung saling serang menggunakan tongkat rotan dan saling menangkis menggunakan perisai yang terbuat dari kulit kerbau yang sangat tebal. Keberanian, ketangguhan, dan ketangkasan petarung akan terus di uji selama upacara peresean ini berlangsung.


Yang unik dari upacara ini adalah sebelum bertarung,para petarung sama sekali tidak memiliki persiapan dan tidak mengetahui siapa yang akan menjadi lawan tarungnya, dan juga selama proses tersebut akan di perdengarkan alunan musik khas suku Sasak. Petarung harus menghentikan peresean untuk sementara menari-nari mengikuti alunan music yang dimainkan. Meskipun peresean dikenal sebagai seni adu ketangkasan, tidak jarang petarung yang mengeluarkan darah ataupun luka akibat pukulan rotan (penjalin ) Nilai-nilai kesabaran, rendah hati dan saling menghormati sangatlah kental pada peresean ini. Setiap selesai pertarungan, para petarung kemudian saling berpelukan dan saling memaafkan seakan-akan tidak pernah terjadi apa-apa sebelumnya.

Bagi Anda yang berkunjung ke kota Mataram, akan disuguhkan dengan upacara peresean ini jika beruntung, mengingat pelaksanaannya yang tidak dilakukan setiap hari. Namun sebelum berkunjung ada baiknya Anda menyimak agenda-agenda Dinas Pariwisata kota Mataram atau bertanya langsung pada agen perjalanan Anda mengenai waktu dan tempat upacara peresean ini akan diadakan atau mungkin sedang berlangsung.

Tradisi Bau Nyale

Nyale adalah sejenis cacing laut yang biasa hidup di dasar air laut, seperti di lubang-lubang batu karang. Festival Bau Nyale ini diadakan setiap tanggal dua puluh bulan kesepuluh dalam penanggalan Sasak atau lima hari setelah bulan purnama. Biasanya jatuh pada bulan Februari / Maret
Upacara Bau Nyale sudah menjadi tradisi masyarakat setempat yang sulit untuk ditinggalkan, sebab mereka meyakini bahwa upacara ini memiliki tuah yang dapat mendatangkan kesejahteraan bagi yang menghargainya dan mudarat (bahaya) bagi orang yang meremehkannya.
Acara inti dalam festival ini adalah menangkap nyale yang hanya muncul setahun sekali di beberapa lokasi tertentu di Pantai Selatan Pulau Lombok. Nyale akan muncul pada pertengahan malam hingga menjelang subuh.

Menurut keyakinan masyarakat Sasak, Annelida laut yang sering juga disebut cacing palolo (Eunice Fucata) ini dapat membawa kesejahteraan dan keselamatan, khususnya untuk kesuburan tanah pertanian agar dapat menghasilkan panen yang memuaskan. Apabila banyak Nyale yang keluar, hal itu menandakan pertanian penduduk akan berhasil.
Nyale yang telah mereka tangkap di pantai, biasanya mereka taburkan ke sawah untuk kesuburan padi. Selain itu, Nyale tersebut mereka gunakan untuk berbagai keperluan seperti santapan (Emping Nyale), lauk-pauk, obat kuat dan lainnya yang bersifat magis sesuai dengan keyakinan masing-masing.


Konon, Pada zaman dahulu kala di sepanjang Pantai Selatan terdapat Kerajaan Tonjang Beru dipimpin oleh seorang Raja yang memiliki putri cantik bernama Putri Mandalika.Kecantikannya banyak memukau pangeran-pangeran di Pulau Lombok. Karena banyaknya pinangan terhadap dirinya dan Putri Mandalika tidak bisa memilih salah satu diantara mereka, Sang Putri memutuskan untuk menceburkan diri ke Pantai Selatan dan berjanji akan kembali setahun sekali. Sesuai dengan perkataannya, ia kembali setiap tahun namun dalam bentuk nyale

Sebelum perayaan inti dimulai, ada kesenian dan acara tradisional yang dipentaskan. Pengunjung pada sore hari mendirikan tenda-tenda kecil untuk peristirahatan sejenak. Dari tenda ini ,bisa menyaksikan Betandak (berbalas pantun), Bejambik (pemberian cendera mata kepada kekasih), serta Belancaran (pesiar dengan perahu). Dan tak ketinggalan pula, digelar drama kolosal Putri Mandalika.


Banyak pengunjung yang datang ke Pulau Lombok dari berbagai tempat hanya untuk menyaksikan suasana riuh dan ramai ketika menangkap nyale. Pada festival ini tampak suasana kebersamaan dimana masyarakat membaur menjadi satu dengan lainnya mencari nyale secara masif.

Anda juga diperbolehkan berpartisipasi untuk mencari nyale di lokasi ini.
Jika beruntung, anda akan mendapatkan banyak nyale yang menurut penelitian, nyale memiliki kadar protein tinggi dan mampu mengeluarkan zat yang terbukti bisa membunuh kuman-kuman. Cara memasak nyale yang umum di kalangan masyarakat Lombok adalah dengan membungkus nyale dengan daun pisang dan kemudian membakarnya, yang biasa disebut pepes.

Nyale selalu muncul di pantai Selatan Lombok Tengah tepatnya di 16 titik pantai yang memanjang sejauh puluhan kilometer dari arah Timur hingga Barat, seperti pesisir Pantai Kaliantan, Pantai Kuta, dan Pantai Selong Belanak. Pantai-pantai ini dikelilingi oleh deretan perbukitan. Namun, lokasi yang paling ramai dikunjungi para pelancong adalah Pantai Seger yang berlokasi di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia.
Untuk menju kawasan ini (desa Kuta), bisa menggunakan transportasi umum dari Terminal Mandalika Kota Mataram menuju Praya (Ibukota Kabupaten Lombok Tengah) yang berjarak kurang lebih 30 km. Dari sana tidak ada yang langsung menuju lokasi wisata, karenanya anda bisa menyewa mobil menuju Desa Kuta.
Jangan lupa sediakan adalah: senter, jaring, dan tempat penyimpanan nyale. Namun biasanya banyak warga setempat yang menyediakan perlatan tersebut.
Fasilitas motel dan penginapan sederhana yang didirikan sekitar lokasi wisata. Selain itu banyak juga kios-kios kecil dan restaurant yang menawarkan aneka masakan khas Pulau Lombok.

Tradisi menangkap Nyale (BAU NYALE) dipercayai timbul akibat pengaruh keadaan alam dan pola kehidupan masyarakat tani yang mempunyai kepercayaan yang mendasar akan kebesaran Tuhan, menciptakan alam dgn segala isinya termasuk binatang sejenis Anelida yang disbt Nyale. Kemunculannya di pantai Lombok Selatan yang ditandai dengan keajaiban alam sebagai rahmat Tuhan atas mahluk ini.

Beberapa waktu sebelum Nyale keluar hujan turun deras dimalam hari diselingi kilat dan petir yang menggelegar disertai dengan tiupan angin yg sangat kencang. Diperkirakan pada hari keempat setelah purnama, malam menjelang Nyale hendak keluar, hujan menjadi reda, berganti dengan hujan rintik-rintik, suasana menjadi demikian tenang,

pada dini hari Nyale mulai menampakkan diri bergulung-gulung bersamaan ombak yang gemuruh memecah pantai, dan secepatnya itu pula Nyale berangsur-angsur lenyap dari permukaan laut bersamaan dengan fajar menyingsing di ufuk timur.

Wednesday, June 11, 2014

Tanjung Ann Lombok

Pulau Lombok sudah sangat dikenal akan keindahan alamnya yang luar biasa, terutama wisata pantainya. Banyak sekali pantai-pantai di pulau Lombok yang patut kita kunjungi saat berlibur bersama keluarga, kekasih tercinta ataupun teman kerja. Salah satu diantaranya adalah pantai Tanjung Aan yang menawarkan keindahan pantai yang masih alami. Pantai Tanjung Aan terletak di sebelah Selatan pulau Lombok, tepatnya bersebelahan dengan pantai Kuta Lombok. Pantai Tanjung Aan dapat kita tempuh dengan waktu sekitar satu setengah jam dari kota Mataram.


Berbeda dengan pantai Kuta Lombok yang sudah dilengkapi dengan fasilitas yang mencukupi, pantai Tanjung Aan lebih terkesan alami dan belum memiliki fasilitas yang cukup. Namun jangan salah kira, pantai Tanjung Aan sangat digemari oleh wisatawan asing yang sengaja mencari suasana tenang yang alami. Itulah keistimewaan pantai Tanjung Aan yang menjadi daya tarik tersendiri baik bagi wisatawan dalam negeri maupun luar negeri.

Keunikan Pasir Pantai Tanjung Ann
Ketika berkunjung ke pantai Tanjung Aan, kita akan disambut oleh butiran pasir yang kelihatan bundar penuh seperti mutiara sebesar merica. Itulah sebabnya, masyarakat sekitar menamai pantai ini dengan nama Tanjung Merica. Pantai Tanjung Ann menawarkan ombak yang cukup tenang oleh karena di sepanjang sisi kanan dan kiri pantai terdapat bukit-bukit indah yang menghadang ganasnya ombak laut. Berenang di pantai Tanjung Ann memberikan kesegaran tersendiri yang menyejukkan hati sembari menikmati keindahan pantai.


Kejernihan Pantai Tanjung Ann
Air yang membiru jernih dengan ombak yang cukup tenang benar-benar menggoda siapa saja yang memandang untuk segera berenang. Selain menikmati jernihnya air dan pasir putih, para wisatawan biasanya menghabiskan waktu berlibur mereka dengan cara berjemur ataupun surfing. Bukit-bukit hijau yang membatasi garis pantai Tanjung Merica membuat pemandangan pantai lebih indah mempesona. Jika ingin melihat pemandangan alam yang jauh lebih indah, maka cobalah untuk naik ke bukit. Naik ke bukit yang menjorok ke arah laut menjelang matahari terbenam.memberikan suasana hening yang benar-benar tenang. Berkunjung ke pantai Tanjung Merica benar-benar memberikan kelegaan tersendiri bagi setiap pengunjung. Kepenatan akan rutinitas harian dan keramaian kota, terasa tiba-tiba menghilang setelah menikmati suasana tenang alami yang disajikan pantai Tanjung Merica.

Pantai Selong Belanak Lombok

Pantai Selong Belanak Lombok, Selong Belanak Beachmerupakan salah satu diantara sekian banyak pantai yang ada di Pulau Lombok daerah selatan Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pantai Selong Belanak Lombok atau Selong Belanak Beach Lombok ini juga memiliki pemandangan yang sangat indah dan masih alami untuk dinikmati. Perjalanan menuju lokasi Pantai Selong Belanak Lombok ini membuat anda harus ekstra hati-hati, karena jalan yang naik turun dan berliku-liku. Pantai SelongBelanak Lombok ini memiliki hamparan air laut yang berwarna bening biru kehijauan dan hamparan pasir putihnya yang sangat lembut terbentang luas di sepanjang pesisir pantai. Berbeda dengan jenis pasir putih yang ada di Pantai Kuta Lombok, Pantai Tanjung Aan Lombok atau Pantai Seger Lombok. Kelembutan pasir putih yang dimiliki Pantai Selong Belanak Lombok ini akan bisa anda rasakan di kaki jika anda berjalan menyusuri pantai tanpa alas kaki. 

Selain pasir putihnya yang membedakan Pantai Selong Belanak Lombok dengan pantai-pantai lainnya adalah Pantai Selong Belanak Lombok ini juga memiliki dasar pantai yang berpasir lembut tidak seperti pantai-pantai lainnya yang memiliki dasar yang berbatu karang. Jika anda melihat Pantai Selong Belanak Lombok dari atas bukit, maka anda akan kagum melihat keindahan pemandangan yang diberikan Pantai Selong Belanak Lombok ini. Di sekitar pantai ini anda akan menemukan pemukiman-pemukiman nelayan dengan bentuk bangunan yang masih sangat sederhana dan tradisional. Dengan suasana yang sepi hanya ditemani oleh suara deburan ombak dan tiupan angin laut, akan membuat kita semakin betah untuk tinggal di pantai ini. Pantai sangat cocok untuk anda yang ingin keluar dari kebisingan kota.


Jika Anda ingin melakukan berbagai aktivitas air, Anda bisa beralih ke sisi Utara Pantai Selong Belanak. Area ini bebas dari aktivitas penduduk setempat. Selain pasir pantainya yang halus putih, kontur pantainya juga landai. Sehingga perairannya cukup tenang dan jernih.

Dengan kondisi pantai yang demikian, Anda bisa melakukan berbagai aktivitas di area pantai ini. Seperti sekedar bersantai, berjalan-jalan menikmati suasana, berjemur, berenang, dan lain sebagainya. Anda juga bisa menyewa perahu nelayan setempat untuk memancing. Atau Anda juga bisa menyaksikan kehidupan penduduk setempat yang sederhana. Seperti anak-anak yang membantu orang tuanya dengan mengangkut air tawar untuk kebutuhan sehari-hari, nelayan yang memperbaiki jala dan perahunya, atau para istri yang sedang membakar hasil tangkapan suaminya, dan masih banyak lagi.

Kolam Renang Aiq Bukaq

Berkunjung ke tempat wisata yang kuno itu menyenangkan. Kita bisa belajar tentang sejarah dan menyusuri cerita masa lalu yang berhubungan dengan situasi dan kondisi saat itu. Di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Anda bisa berlibur ke pemandian Aik Bukak yang merupakan objek wisata tertua di Lombok Tengah.
Ya, pemandian Aik Bukak dibangun sejak tahun 1970. Beberapa publikasi yang lain mengatakan bahwa pemandian ini dibangun pertama kali oleh orang Belanda yang menduduki pulau Lombok pada ratusan tahun silam. Sejak awal pendiriannya kolam pemandian ini didesain dengan menggabungkan banyak unsur alam. Kolamnya dikelilingi hutan hijau dengan suasana alam yang segar. Kita dibuat seakan-akan sedang mandi di tengah hutan yang luas dengan pemandangan alam yang cantik. Air kolam Aik Bukak sangat jernih dengan beragam tempat mandi. Pendek kata, Aik Bukak adalah destinasi wisata yang tepat bagi Anda yang mengajak keluarga. Anak-anak akan mendapat nuansa liburan yang berbeda. Selain dapat bermain air sepuasnya, mereka juga bisa menikmati keindahan alam. Berlibur di area terbuka kini memang menjadi tren dan terus digalakkan pemerintah setempat.
Kesegaran alam Aik Bukak dapat dimengerti karena lokasinya berada di Gunung Rinjani yang dikelilingi hutan tropis dan pemandangan alam pegunungan serta hamparan sawah berpetak-petak. Air yang mengalir ke dalam kolam pun berasal dari mata air gunung Rinjani.

Selain kolam untuk mandi, Aik Bukak juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang berhubungan dengan rekreasi, restoran, tempat pertemuan, penginapan dan juga toko souvenir. Jadi Anda bisa sekaligus membeli oleh-oleh khas Lombok untuk sanak saudara di rumah. Anda sekeluarga juga tak perlu repot menyiapkan bekal karena kawasan wisata ini memang dibangun dengan memperhatikan segala keperluan wisatawan. Oya, jika mengunjungi Aik Bukak pada hari libur atau hari Minggu, bersiaplah untuk berdesakan dengan wisatawan lainnya yang menyerbu tempat ini.

Jika Anda ingin menikmati kesegaran air kolamnya, Aik Bukak berada di Desa Aik Bukak, Kecamatan Batukliang. Dari kota Praya jaraknya sekitar 20 km. Aik Bukak dapat ditempuh dengan menggunakan mobil sekitar 1,5 jam dari Senggigi atau 1 jam dari Mataram. Oya, selama Anda berada dalam perjalanan menuju Aik Bukak, mata Anda akan dimanjakan dengan panorama hamparan sawah yang subur dan suasana pedesaan yang memesona.


Selain pemandian Aik Bukak, Lombok Tengah masih menyimpan destinasi wisata yang lain yakni air terjun Benang Kelambu dan Benang Stokel serta air terjun Kerta Gangga. Selama berlibur di Lombok, Anda bisa menginap di Lombok Raya Hotel, Lombok Garden Hotel dan Grand Legi Hotel.

Air Terjun Benang Kelambu

Bagi anda yang suka menikmati wisata alam air terjun, maka Pulau Lombok adalah tempat yang tepat untuk anda kunjungi. Pulau Lombok memiliki beberapa wisata alam air terjun yang sangat eksotik dan memiliki panorama alam yang masih alami. Air Terjun Benang Kelambu merupakan salah satu dari beberapa wisata alam air terjun yang sangat menarik untuk anda kunjungi. Air Terjun Benang Kelambu ini merupakan tetangga dari Air Terjun Benang Stokel yang juga berada di daerah Kabupaten Lombok Tengah bagian utara atau tepatnya di Dusun Pemotoh Desa Aik Berik Kecamatan Batukliang Utara. Air Terjun Benang Kelambu letaknya tidak jauh dari Air Terjun Benang Stokel, jaraknya sekitar 500 meter atau sekitar 30 menit perjalanan karena letak Air Terjun Benang Kelambu ini berada di bagian atas hulu Air Terjun Benang Stokel. Dari Air Terjun Benang Stokel menuju lokasi


Air Terjun Benang Kelambu ini maka anda harus berjalan kaki dengan melewati jalan setapak membelah hutan tropis dengan lembah bukit yang terjal, disepanjang perjalanan anda bisa merasakan dan menghirup udara segar pegunungan yang sejuk serta nuansa alam yang masih sangat alami karena lokasi Air Terjun Benang Kelambu ini letaknya di tengah-tengah hutan tropis yang hijau. Setelah anda tiba di lokasi Air Terjun Benang Kelambu ini anda akan melihat betapa keindahan alam yang dimiliki oleh Air Terjun Benang Kelambu ini yang akan membuat anda semakin terpesona, namun keberadaan Air Terjun Benang Kelambu ini belum banyak diketahui dan dikenal oleh wisatawan dalam negeri maupun wisatawan manca negara, dan keberadaannya hanya diketahui oleh penduduk lokal saja karena Air Terjun Benang Kelambu ini masih belum dupublikasikan secara meluas oleh pihak-pihak yang terkat. Lokasi Air Terjun Benang Kelambu dari kota Mataram Lombok Barat jaraknya sekitar 42 Km atau sekitar 25 Km dari kota Praya Lombok Tengah. Jalan menuju lokasi Air Terjun Benang Kelambu ini memang sudah beraspal, namun sayang kondisinya kurang bagus. Selama perjalanan anda menuju lokasi wisata alam Air Terjun Benang Kelambu ini, anda akan melalui jalan

pedesaan yang sedikit berliku dan naik turun dengan hamparan persawahan di kiri kanan jalan, dan sebelum anda tiba di lokasi Air Terjun Benang Kelambu ini anda juga akan memasuki kawasan perkebunan kopi dan coklat dengan udara pegunungan yang sejuk. Setelah anda tiba di lokasi Air Terjun Benang Kelambu ini, maka dari atas perbukitan anda akan melihat sekilas pemandangan Air Terjun Benang Kelambu ini yang benar-benar sangat menakjubkan. Aliran air dari Air Terjun Benang Kelambu ini bersumber langsung dari sumber mata air Danau Segara Anak yang ada di Gunung Rinjani. Berdasarkan namanya, Air Terjun Benang Kelambu ini memang unik dan lain daripada air terjun yang lainnya atau dari air terjun yang umum anda jumpai, karenan Air Terjun Benang Kelambu ini aliran airnya yang jatuh dari ketinggian tebing tidak langsung jatuh ke bawah melainkan airnya yang jatuh ini mengalir melalui celah-celah tanaman-tanaman merambat yang tumbuh lebat di bagian atas tebing dan kemudian 

jatuh berjajar bagaikan kelambu atau tirai yang menggantung di udara dan membentuk sebuah pemandangan yang sangat mempesona dan menakjubkan, karena hal itulah sehingga air terjun ini diberi nama Air Terjun Benang Kelambu. Aliran air yang jatuh dari Air Terjun Benang Kelambu yang memiliki ketinggian sekitar 35 meter ini tidak langsung jatuh ke dasar, akan tetapi aliran air tersebut akan jatuh pada tingkatan yang kedua di bagian atas yang berupa sebuah kolam yang terbentuk dari lempengan-lempengan batu cadas, dan setelah aliran air ini melewati beberapa susunan lempengan batu tersebut barulah akhirnya aliran air ini jatuh mencapai kolam yang ada di dasar. Karena hal inilah yang membuat curahan air yang jatuh pada Air Terjun Benang Kelambu ini tidak terlalu deras dan tidak membuat pedih di badan, sehingga obyek wisata alam Air Terjun Benang Kelambu ini sangat cocok sekali untuk digunakan juga sebagai tempat wisata pemandian sambil menikmati keindahan panorama alam serta menghirup udara pegunungan yang ada disekitar Air Terjun Benang Kelambu ini. Konon menurut cerita yang diyakini oleh masyarakat setempat bahwa jika anda mandi di Air Terjun Benang Kelambu ini akan bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit dan juga bisa membuat anda awet muda.

Tuesday, June 10, 2014

Air Terjun Benang Stokel

Keindahan air terjun Benang Stokel yang terletak di Dusun Pemotoh, Desa Aik Berik, Kecamatan Batu Keliang Utara, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat ini ternyata bukannya tanpa cerita legenda. Masyarakat setempat percaya bahwa air terjun Benang Stokel adalah tempat membersihkan diri Dewi Anjani.




Dewi Anjani adalah mahkluk gaib yang dipercaya sebagai penunggu Gunung Rinjani. Menurut legenda yang berkembang, pada waktu – waktu tertentu Dewi Anjani turun dari gunung kemudian mandi dan membersihkan rambutnya di sini. Itu sebabnya, warga percaya bahwa jika sedang mempunyai masalah dengan rambut, mandi di Benang Stokel akan menjadi salah satu jalan keluar. Menghilangkan rambut rontok dan menghitamkannya dapat dilakukan dengan membasuhnya di bawah hujaman air terjun Benang Stokel. Selain itu, jalur Benang Stokel – Gunung Rinjani juga sering digunakan oleh orang-orang sakti untuk mencari berkah atau keselamatan dengan melakukan pendakian atau pertapaan ke Gunung Rinjani. Selain itu ada yang mengatakan jika kita mandi disini, maka kita akan terlihat satu tahun lebih muda. Hingga kini, hal tersebut masih dipercaya oleh masyarakat.


Di luar cerita legenda itu, kawasan wisata air terjun Benang Stokel sangat indah dan sejuk serta menenangkan. Suasananya bisa menghilangkan penat dan membua pikiran menjadi jernih kembali. Pesona air terjun ini berasal dari tingkatan air terjunnya yang tertutup oleh hijaunya daun juga karena tempat ini dikelilingi pepohonan yang membuat nuansa alamnya jelas terasa. Urutan air terjun yang paling atas disebut kelambu, sedangkan pada tingkatan kedua terdapat 3 air terjun yang berjajar. Lokasi air terjun Benang Stokel ini berada di ketinggian 552 mdpl di kawasan wisata Taman Nasional Gunung Rinjani.

Dalam bahasa Sasak, Benang Stokel artinya segumpal benang. Nama itu diberikan karena bentuk air terjun ini yang menyerupai benang yang diikat menyatu. Untuk menuju air terjun ini Anda bisa menggunakan kendaraaan pribadi atau menyewa kendaraaan roda dua maupun roda empat. Berada di 30 km dari kota Mataram ke arah timur, air terjun Benang Stokel bisa ditempuh dengan total waktu 45 menit atau 25 km ke arah utara kota Praya.

Jika berangkat dari kota Mataram, kita akan melewati Narmada – Sedau hingga sampai ke pertigaan Desa Pancor Dao. Arahkan kendaraaan ke timur laut sehingga mencapai pertigaan Pasar Teratak. Selanjutnya berbelokkan ke kiri ke arah utara melewati jalan pedesaan. Untuk masuk ke air terjun Benang Stokel Anda harus membayar tiket masuk seharga Rp. 1000 per orang dengan biayar parkir sepeda motor Rp.1000 dan mobil Rp. 2.500.